DARAH PADA BAGIAN PUTIH MATA, BAHAYA GA SIH ??
Mata merah merupakan salah satu keluhan yang paling banyak
terjadi di fasilitas kesehatan rawat jalan maupun pada unit gawat darurat. Penyebab
tersering adalah perdarahan subkonjungtiva. Perdarahan subkonjungtiva sendiri
merupakan kelainan yang dianggap jinak atau tidak berbahaya. Namun, pada saat
tertentu manifestasi perdarahan ini merupakan suatu tanda adanya penyakit yang
mendasari, dimana biasanya lebih berbahaya. Konjungtiva sendiri dibagi menjadi
2 bagian, yaitu bulbar dan tarsal. Konjungtiva bulbar adalah bagian menutupi
bagian sklera, sementara kongjungtiva tarsal menutupi bagian bawah dari kelopak
mata. Darah yang ada pada perdarahan subkonjungtiva biasanya berasal dari
pembuluh darah kecil di permukaan mata diatas sklera, dimana darah tersebut
bocor dibawah kapsul tenon, dan terlihat jelas apabila terkena di konjungtiva
bulbar.
PERDARAHAN SUBKONJUNGTIVA TRAUMA VS SPONTAN, APA BEDANYA ?
- Perdarahan Subkonjungtiva Trauma
Trauma minor lokal dapat menyebabkan perdarahan pada mata, seperti menggosok mata atau kemasukan benda asing yang tidak disengaja. Insiden perdarahan subkonjungtiva ini juga meningkat pada orang-orang yang sering menggunakan lensa kontak akibat dari kekeringan pada lensa maupun gesekan yang terjadi dengan lensa kontak tersebut. Beberapa tindakan operasi pada mata juga dapat menyebabkan perdarhan, terutama pada pasien yang mendapatkan pengobatan antikoagulan, kemudian pasien yang akan menjalani operasi katarak, operasi refraktif, maupun mendapatkan suntikan anestesi lokal pada sub tenon. Pada bayi baru lahir dapat terjadi perdarahan subkonjungtiva akibat trauma tidak disengaja pada saat dilakukan persalinan normal, dimana terjadi kompresi pada saat uterus berkontraksi.
- Perdarahan Subkonjungtiva Spontan
Faktor resiko terbesar terjadinya perdarahan subkonjungtiva secara spontan, yaitu pada pasien dengan hipertensi (darah tinggi) dan gangguan pembuluh darah lainnya seperti pasien diabetes (kencing manis) dan hiperlipidemia. Penyakit tersebut membuat pembuluh darah menjadi rapuh dan pecah secara spontan. Pada pasien hipertensi, perdarahan subkonjungtiva merupakan bukti untuk mengetahui apakah pasien tersebut sudah rutin menggunakan obat hipertensi atau belum. Penyebab lainnya yaitu batuk, muntah, olahraga atau mengangkat beban berat, serat manuver valsava, dapat meningkatkan tekanan vena.
Pada perdarahan konjungtiva, beberapa kondisi mata merah harus tetap diwaspadai apabila terjadi trauma pada bola mata yang dapat menyebabkan ruptur bola mata dan berakibat pada tajam penglihatan. Pemeriksaan fisik dapat dilakukan untuk melihat kelainan lain yang terjadi, kemudian dapat dilakukan pemeriksaan dengan slip lamp ditambah dengan pewarnaan fluorescein untuk melihat ada atau tidak defek erosi pada bagian mata. Kasus normal perdarahan subkonjungtiva biasanya pasien hanya mengalami kemerahan pada mata namun tidak merasakan adanya nyeri atau keluar cairan atau penurunan dari penglihatan.
Umumnya pada perdarahan subkonjungtiva tidak memerlukan
pengobatan karena darah akan diserap kembali oleh tubuh kurang lebih 2 minggu,
dan 3 minggu pada pasien yang memiliki riwayat pemakaian antikoagulan. Pasien juga
dapat melakukan kompres dengan air dingin atau es batu untuk mengurangi rasa
tidak nyaman yang timbul pada mata ataupun menggunakan tetes air mata buatan
untuk mengurangi kemerahan ataupun rasa tidak nyaman yang ada. Bila dalam waktu
2 minggu tidak mengalami perbaikan, maka harus dipertimbangkan penyebab lain
yang mendasari terjadinya perdarahan.
Daftar Pustaka :
- Doshi, R., & Noohani., T. (2022, January).
Subconjunctival hemorrhage. Retrieved February 19, 2023, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551666/
- Mayo Foundation for Medical Education and Research. (2021, September 21). Subconjunctival hemorrhage (broken blood vessel in eye). Mayo Clinic. Retrieved February 19, 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/subconjunctival-hemorrhage/symptoms-causes/syc-20353826
Komentar
Posting Komentar